Kamis, 10 November 2016

inovasi Sistem pada Busway

Latar Belakang
Disetiap tahunnya jumlah kendaraan pribadi di Jakarta meningkat sangat tajam dan sayangnya hal ini tidak diimbangi dengan pertumbuhan ruas jalan dan perbaikan sistem transportasi sehingga banyak para pengamat meramalkan bahwa di tahun 2014 atau 2015 nanti Jakarta akan mengalami kemacetan total yang tidak dapat diatasi lagi. Sebenarnya untuk mengatasi persoalan ini telah banyak upaya dilakukan, salah satunya Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta telah mencanangkan Program Pengembangan Pola Transportasi Makro (PTM) DKI Jakarta atau Jakarta Macro Transportation Scheme (JMaTS) yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun 2007.
Hal yang cukup memberikan harapan dari usaha pemerintah adalah perumusan kebijakan pengoprasian busway dimulai dari rapat kerja antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Komisi D dan Komisi E DPRD DKI pada Januari 2002. Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan rencananya untuk menggelar proyek bus khusus tanpa hambatan (TransJakarta). Dalam rapat ini rencananya, pada September 2002 proyek percontohan busway yang memiliki rute Blok M-Kota sudah bisa dinikmati publik. Kepala Dinas Perhubungan DKI Rustam Effendy mengatakan seiring dengan rencana pengoperasian busway, semua trayek angkutan umum yang melintasi jalur Blok M, Sudirman, Thamrin, sampai Kota akan dipotong dan angkutan umum selain busway hanya diizinkan untuk mengantarkan dan mengangkut penumpang dari jalur khusus itu.
Pola Transportasi Makro itu rencananaya juga akan mengintegrasikan empat sistem transportasi umum lain, yakni Bus Priority (antara lain busway), Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP). Dan akhirnya revolusi transportasi itu telah diawali dengan beroperasinya Transjakarta Busway, sejak 15 Januari 2004.
Maka dari itu, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan saat kebijakan transportasi ini bergulir adalah bagaimana proses implementasinya di lapangan, kendala apa saja yang dihadapi dan bagaimana pemprov DKI Jakarta menanggulani permasalahan tersebut. Dengan membandingkan konsep Busway yang sudah diimplementasikan hingga saat ini terhadap teori kebijakan publik tahap implementasi, diharapkan didapatkan suatu penjelasan yang tepat untuk memahmi permasalahan, manfaat kemajuan,  dan hambatan yang terjadi saat ini.

Inovasi Sistem Pada Busway
1.      Penggunaan aplikasi Jakarta Smart City Portal yang  bias diunduh diplay store.
Didalam aplikasi ini kita dapat meliat keadaan halte, rute jalur, dan posisi busway bisa dipantau secara real time atau langsung.
2.      Penggunaan on-board unit (OBU).
Di dalam bus TransJakarta telah di pasang on-board unit (OBU) yang disediakan oleh Telkom sehingga posisi seluruh bus di delapan koridor bisa termonitor. Di command center TransJakarta, petugas memanfaatkan OBU untuk memantau kondisi bus. Kondisi yang bisa dipantau, selain posisi, adalah nomor bus, arah, hingga kecepatan sehingga memudahkan dalam membuat keputusan, misalnya untuk pengalihan jalur bila diperlukan. Selain itu, dapat diketahui bus mana yang kecepatannya tidak stabil, bus mana yang tidak beroperasi, bahkan di lokasi mana bus menumpuk.
3.      Go-Busway dan Qlue Transit yang telah bekerja sama dengan aplikasi Go-Jek
Aplikasi Go-Busway dapat menginformasikan estimasi waktu kedatangan bus transjakarta di tiap halte transjakarta, memesan layanan Go-Ride dari dan ke halte bus transjakarta yang dipilih. Pengguna Go-Jek harus meng-update aplikasi ke versi terbaru.
Sementara itu, dengan menggunakan Qlue Transit, warga bisa mengetahui posisi dan kondisi kepadatan penumpang di dalam bus serta halte bus transjakarta di seluruh wilayah Jakarta.
Penumpang juga bisa tahu nomor, arah tujuan bus, hingga kondisi jalan pada saat itu. Pengguna transjakarta bisa memberi update informasi secara real time atau mengeluhkan pelayanan bus dan halte transjakarta melalui Qlue Transit. Pada tahap awal, fitur Go-Busway maupun Qlue Transit baru tersedia dalam versi beta di platform Android dengan live tracking dari Koridor 1, 2, 6, 8, 9, 10, 11, dan 12.

Adapun Beberapa Pelangaraan pada saat pengoperasian busway :
1)      Kendaraan roda dua dan roda empat menerobos jalur busway
2)      Pengguna jalan yang menyebrang sembarangan di jalur busway
3)      Pengemudi busway yang  kadang menaikkan penumpang di jalan umum
4)      Pelanggaran oleh parat yang bertugas (membuka portal kepada pengguna jalan umum) dalam hal ini dilakukan oleh oknum.
Berberapa solusi yang mungkin saja biasa diterapkan diantarnya :
1)      Meningkatkan kesadaran disiplin lalu lintas (intern)
2)      Pembenahan infrastruktur jembatan penyebrangan orang
3)      Pembenahan infrastruktur jalan umum
4)      Peninggian separator busway untuk memperbaiki tingkat sterilisasi jalur
5)      Penyemprotan Pylox kepada pelanggar
6)      Gerbang otomatis untuk membuka dam menutup portal saat busway lewat
7)      Sanksi yang tegas dan konsisten kepada setiap pelanggar baik itu pengemudi Transjakarta maupun pengguna jalan umum yang melanggar
8)      Meningkatkan pengawasan oleh aparat yang berkesinambungan

Sumber : 
  1. https://purplenitadyah.wordpress.com/2012/05/05/kajian-dampak-pembangunan-jalur-transjakartabusway-terhadap-peningkatan-pelanggaran-lalu-lintas-di-jakarta-2/
  2. http://smartcity.jakarta.go.id/blog/39/bus-transjakarta-telah-di-pasang-on-board-unit-obu
  3. http://megapolitan.kompas.com/read/2015/10/28/21191031/Setelah.Luncurkan.2.Aplikasi.PT.Transjakarta.Ingin.Buat.Sistem.Sterilisasi.Busway

Tidak ada komentar:

Posting Komentar