Sabtu, 03 Desember 2011

kisah nyata

Diambil dari salah satu kisah nyata...
Sebuah keluarga Ayah, Ibu dan Anak tunggal laki2.
Kini usia putranya sudah Menginjak dewasa dan ia mengikuti sekolah
Militer Tentara, entah apa yang ada dibenak orangtua
ini sehingga membiarkan cita-cita anaknya ini terpenuhi.
Sejauh ini kehidupan mereka bahagia dan lancar
lancar saja. Hingga suatu saat sang anak mendapatkan Misi
Militer menjadi pasukan perdamaian d negeri sana.


Kedua orang tua ini sangat berat untuk melepasnya, tapi
apadaya mereka harus membiarkan anaknya berjuang karena
pilihan yang diambilnya.
Mereka selalu berkomunikasi via telepon agar dapat melepas
Rindu setiap waktunya.
2 Tahun berlalu, sudah waktunya sang anak pulang dan dapat
kembali menemui keluarga tercinta, namun malam sebelum pulang
sang anak kembali menelpon keluarga d rumah. Berikut percakapan

(Ayah = Dad ; Ibu = Mom ; Putra = Son)

Son : Halo, Ayah Ibu bagaimana kabar kalian disana ?
Dad : Kami baik nak, bagaimana kabarmu ?
Son : SANGAT BAIK Yah, besok aku akan pulang, tapi bolehkah aku membawa
seorang teman untuk hidup dirumah kita ?
Mom : Sangat boleh nak, sudah selayaknya kamu memiliki teman d rumah
Son : Tapi ibu dan ayah akan memperlakukannya sama seperti aku anakmu,
bisakah ?
Dad : Tentu saja. Tapi sayang kami padamu melebihi apapun Nak.
Son : Tapi dia dalam keadaan payah Yah. Tangan kirinya putus, kaki kanannya
patah, kepalanya cacat karena luka. Tubuhnya hanya mengandalkan kursi
roda untuk bergerak. Tetap bisakah ia tinggal bersama kita ayah Ibu ?
Mom : Mengapa temanmu tidak dirawat di rumah sakit saja Nak ?
Son :Tidak Yah, dia ingin tinggal bersama kita.
Dad : Kalo seperti itu maaf Nak, kita tidak dapat menerimanya. Rumah sakit dapat memberikan perawatan yang lebih baik. Dia mungkin hanya akan menyusahkan kita saja nantinya.
Son : .......... (terdiam)
Mom : Anakku kau masih disana ?
tuuuuuuuuut (suara telpon terputus)
...Besoknya...
Pagi hari sang Ayah kembali menerima telpon

Komandan : Halo pak, apa betul anda orang tua dari .... ?
Dad : ya betul itu anak saya, ada apa Pak ?
Komandan : Saya komandan dari anak bapak, bisakah Bapak dan Ibu datang
kemari. Dikarenakan sesuatu yang sangat penting. Saya tidak bisa jelaskan
sekarang.
Dengan penuh rasa khawatir mereka bergegas menuju kesana.
Setibanya disana, mereka segera dituntun ke sebuah kamar dimana
orang-orang telah berkumpul disana.
Komandan menyambut mereka dan memberitahukan hal penting tersebut.

Komandan : Pak, maaf dengan berat hati saya sampaikan bahwa
putra bapak telah meninggal tadi malam. Kami menemukan jasadnya
tergeletak di lantai dasar. Dugaan bahwa dia telah melompat dari atas gedung
ini.
(Mereka berdua terdiam sejenak, sang Ibu tak kuasa menahan dan jatuh pingsan)

Dad : Apa yang terjadi pada putra kesayanganku ??!!
Komandan : Mari kita masuk dan lihat kondisi dia.
Setelah ayah melihat mayat putranya yang ternyata kondisi badannya
sudah terluka parah. Tangan kirinya putus dan kaki kanannya pun telah
diamputasi. Terlihat bagian kepalanya tertutup perban tebal.
Komandan menambahkan bahwa sebelumnya saat ia sedang bertugas ia telah
menginjak ranjau darat, tapi ia berhasil selamat karena ambisi ingin bertemu
orang tua tercinta. Sang ayah teringat pembicaraan d telepon tadi malam dan
terdiam seribu bahasa. Hanya bisa menitikan air mata karena tak kuasa putra
yang paling mereka tunggu telah tiada.


Diberikanlah sepucuk surat pada sang Ayah, "surat ini saya temukan diatas
kasur kamar dia" tambahnya komandan.
Dibacalah surat itu


Kepada Ayah dan Ibu...
Jikalau engkau membaca surat ini berarti
diriku sudah tiada
Maafkan semua kesalahan anakmu ini,
Egois, Ceroboh dan hanya bisa menyusahkan kalian.
Aku tidak akan menyalahkan siapapun
Ini semua murni kesalahanku
Ya kalian benar, mungkin jika aku pulang hanya akan menyusahkan Kalian
Sebaiknya aku tidak pulang, selama-lamanya

sumber : https://www.facebook.com/groups/undersquadteam/242687335798604/?ref=nf_fr#!/groups/undersquadteam/doc/139577666109572/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar