Fungsi produksi Secara
umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor
produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk
menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, kegiatan
produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan
sejumlah output. Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha
manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang
atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Fungsi
Produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan hubungan ketergantungan
(fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan
tingkat output yang dihasilkan.
Kegiatan produksi
melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling
memengaruhi, yaitu:
1. berapa output yang
harus diproduksi, dan
2. berapa
input yang akan dipergunakan.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi
atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat
penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input yang dipergunakan dalam
produksi X1, X2, X3, … Xn, secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output X = input
Fungsi produksi yang disusun dalam
persamaan matematik di atas mengandung arti bahwa barang/jasa yang dihasilkan
(Q) merupakan akibat dari masukan (X1,X2 ,X3 ,..Xn) yang diproses.
Ada 3 tingkat produksi:
Tahap I : Produksi terus bertambah dengan
cepat.
Tahap II : Pertambahan produksi total semakin
lama semakin kecil.
Tahap III : Pertambahan produksi total semakin
berkurang.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi
produksi dan operasi adalah:
1. Proses pengolahan, merupakan metode
atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs),
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana
yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang
akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien.
3.
Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau
periode tertentu.
4. Pengendalian atau
perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan
yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan
masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan .
Jangka waktu produksi dibedakan menjadi
2:
1)
Produksi Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat
disesuaikan, namun input tetap tidak
dapat disesuaikan.
Tahap awal menunjukkan
tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total
produksi (TP), produksi rata-rata (AP) dan produksi marginal (MP). Tahap kedua,
TP terus meningkat sampai produksi optimum sedang AP menurun dan MP menurun
sampai titik nol. Tahap terakhir yaitu penambahan tenaga kerja menurunkan TP
dan AP, sedangkan MP negatif.
2)
Produksi Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel
maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.
a)
Kurva produksi sama (isoquant)
Isoquant menunjukan
kombinasi dua macam input yang berbeda yang menghasilkan output yang sama.
Ciri-ciri isoquant :
£
Mempunyai kemiringan
negatif.
£
Semakin ke kanan
kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
£
Isoquant tidak
pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya.
£
Isoquant cembung ke
titik origin.
b)
Garis ongkos sama/ kurva biaya sama (isocost)
Menunjukkan semua kombinasi dua macam
input yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi
tertentu.
sumber :
http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2013/12/teori-produksi-fungsi-produksi-isocost.html
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/teori-fungsi-produksi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar