Kamis, 16 April 2015

Fungsi produksi


Fungsi produksi Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output. Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Fungsi Produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.
Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu:
1. berapa output yang harus diproduksi, dan
2. berapa input yang akan dipergunakan.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q  dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn,  secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output                  X = input
Fungsi produksi yang disusun dalam persamaan matematik di atas mengandung arti bahwa barang/jasa yang dihasilkan (Q) merupakan akibat dari masukan (X1,X2 ,X3 ,..Xn) yang diproses.
Ada 3 tingkat produksi:
Tahap I            : Produksi terus bertambah dengan cepat.
Tahap II          : Pertambahan produksi total semakin lama semakin kecil.
Tahap III         : Pertambahan produksi total semakin berkurang.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs),
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.  Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4. Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan .
Jangka waktu produksi dibedakan menjadi 2:
1)      Produksi Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun  input tetap tidak dapat disesuaikan.

Tahap awal menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi (TP), produksi rata-rata (AP) dan produksi marginal (MP). Tahap kedua, TP terus meningkat sampai produksi optimum sedang AP menurun dan MP menurun sampai titik nol. Tahap terakhir yaitu penambahan tenaga kerja menurunkan TP dan AP, sedangkan MP negatif.
2)      Produksi Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.
a)      Kurva produksi sama (isoquant)
Isoquant menunjukan kombinasi dua macam input yang berbeda yang menghasilkan output yang sama.

Ciri-ciri isoquant :
£  Mempunyai kemiringan negatif.
£  Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
£  Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya.
£  Isoquant cembung ke titik origin.
b)      Garis ongkos sama/ kurva biaya sama (isocost)
Menunjukkan semua kombinasi dua macam input yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi tertentu.

 sumber :
 http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2013/12/teori-produksi-fungsi-produksi-isocost.html
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/teori-fungsi-produksi/





Tidak ada komentar:

Posting Komentar