Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang
berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan
salingberinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinu.
Dalamsosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu.
Penduduk suatu negara
ataudaerahbisa didefinisikan menjadi dua:
1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di
daerah tersebut.
Jumlah penduduk pada suatu negara
selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan
migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk tersebut
dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada
pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu
daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui
sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus
pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama
dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus
yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971,
1980, 1990 dan yang terakhir 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan
sepuluh tahun sekali.
·
Perkembangan jumlah penduduk Indonesia menurut sensus dari tahun
1930 – 2000.
·
Jumlah
dan Pertumbuhan Penduduk Negara ASEAN Tahun 2005
Di negara-negara ASEAN, beberapa
negara pertumbuhan penduduknya masih tergolong tinggi. Akan tetapi secara
keseluruhan persentase pertumbuhan penduduk telah mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya.
·
Jumlah
dan Pertumbuhan Penduduk Negara Dunia Tahun 2005
Cina dan India adalah dua negara
yang jumlah penduduknya terbesar, bukan hanya di Asia tetapi juga di dunia dan
sudah berusaha menekan laju pertumbuhan penduduknya.
Perkembangan penduduk
dunia
Pertumbuhan penduduk merupakan
salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah
penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi
penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah
atau negara bahkan dunia. Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun
1830 sampai sekarang dan perkiraan sampai tahun 2006 adalah sebagai berikut:
Tahun
|
Jumlah Penduduk
|
Perkembangan Pertahun
|
1830
|
1 milyard
|
–
|
1930
|
2 milyard
|
1%
|
1960
|
3 milyard
|
1,70%
|
1975
|
4 milyard
|
2,20%
|
1987
|
5 milyard
|
2%
|
1996
|
6 milyard
|
2%
|
2006
|
7 milyard
|
2%
|
Kalau dilihat dari table diatas
pertumbuhan penduduk makin cepat. Penggandaan penduduk (double population)
jangka waktunya makin singkat. Bertambah cepatnya penggandaan penduduk
tersebut dapat dilihat pada table berikut:
Tahun Penggandaan
|
Perkiraan Penduduk
Indonesia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 Juta
|
-
|
Tahun 1650
|
500 juta
|
1500
|
Tahun 1830
|
1 milyard
|
180
|
Tahun 1930
|
2 milyard
|
100
|
Tahun 1975
|
4 milyard
|
45
|
Faktor demografi yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk ada 3 yaitu :
1)
Kematian (Mortalitas)
Ada beberapa jenis angka kematian, tapi yang akan dibahas hanya 2 yaitu :
Ada beberapa jenis angka kematian, tapi yang akan dibahas hanya 2 yaitu :
Ø
Angka Kematian Kasar
Angka Kematian Kasar
(Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian yang
terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut
kasar sebabnya belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk yang sudah tua
mempunyai resiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang
masih muda.
Rumus Kematian kasar
CDR = C/D
X 1000
|
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Ø
Angka Kematian Khusus
Angka kematian ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Karena perbedaan resiko
kematian tersebut, maka digunakanlah tingkat kematian menurut umur (specific
death rate).
Rumus
KematianKhusus:
ASDRx = Dx/Px X
1000
|
ASDRx = Angka
Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu
tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
2)
Kelahiran (Ferilitas).
kelahiran merupakan faktor utama penyebab berkembang dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dinegara ini. Hal ini disebab kan oleh beberapa hal yaitu:
kelahiran merupakan faktor utama penyebab berkembang dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dinegara ini. Hal ini disebab kan oleh beberapa hal yaitu:
o
Sulit memperoleh data statistik lahir hidup
karena banyak bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran.
o
Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari
seorang anak.
o
Makin tua umur wanita tidak berarti bahwa
kemungkinan memiliki anak makin menurun.
o
Didalam pengukuran kelahiran akan melibatkan
satu orang saja.
3)
Migrasi
Migrasi
adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain. Migrasi ini
merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Adapun
langkah-langkah seorang imigran dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke
daerah lain terlebih dahulu ingin mengetahui faktor-faktor sebagai berikut
:
ü
Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial.
ü
Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan.
ü
Pencemaran
Lingkungan.
Macam-
macam migrasi:
ü
Migrasi internasional yaitu migrasi yang
dilakukan dari suatu Negara ke negara lainnya.
ü
Migrasi intern yaitu migrasi yang dilakukan
masih didalam lingkup suatu Negara (pindah dari suatu daerah ke daerah lainnya)
contoh: dari pulau jawa pindah ke pulau Kalimantan.
ü
Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam
suatu daerah negara tertentu.
ü
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari
desa ke kota.
ü
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk
antarpulau dalam suatu negara.
ü
Remigrasi adalah
kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang
lain.
Proses Migrasi :
ü
Dalam
memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat
dengan daerah asal.
ü
Kurangnya
kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan
merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk.
ü
Informasi yang positif dari sanak saudara,
kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam
pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi.
ü
Informasi
yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk
berimigrasi.
ü
Makin
besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi
mobilitas orang tersebut.
Akibat yang ditimbulkan Migrasi :
ü
Akan
terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan
banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran
yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai
orang.
ü
Rawan
terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari
tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya
perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi
bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
ü
Kesehatan
menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak
imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang
mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
ü
Area
pemakanan yang berkurang karena lahan yang seharusnya dijadikan tempat
pemakanan, dijadikan fasilitas umum seperti mall dan bangunan lainnya.
ü
Lahan
pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi
dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang
dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.
3
jenis Struktur Penduduk
1.
Piramida Penduduk Muda
Jenis menggambarkan komposisi
penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
2. Piramida
Stationer
Menggambarkan
keadaan penduduk yang tetap (statis). Sebab tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran tidak begitu tinggi.
3. Piramida
Penduduk Tua
Menggambarkan
adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil
sekali.
Rasio
Ketergantungan (Dependency of ratio)
angka
yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum
produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan
umur produksi kerja. Bisa dinyakatak dalam persan (%).Rasio ketergantungan
dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan
ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang
berkembang. Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan
semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Kebudayaan
dan Kepribadian
Pertumbuhan
dan Perkembangan Kebudayaan
a.
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan
penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa
kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi
berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai
besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan
Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke
Filipina.
b.
Zaman
Batu Muda (Neolithikum)
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri
– cirinya :
·
Mulai
menetap dan membuat rumah
·
Membentuk
kelompok masyarakat desa.
·
Bertani
·
Berternak
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Kebudayaan Hindu,Budha,Islam, dan Barat
a) Kebudayaan
Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama
hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara
kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke
indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan
lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya
kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut
hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang
bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun
seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam
candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur,
Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
b) Kebudayaan
Islam
Pada Abad ke 15 da 16 agama islam
telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut
Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa.
Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad
ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.
Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena
masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Pada Abad ke 15 ketika kejayaan
maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat
merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di
pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung
Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak
di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses
perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang
kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh
dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
c) Kebudayaan
Barat
Unsur kebudayaan barat juga
memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa
Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik
Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama
bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan
berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi,
kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu
yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara,
dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari
kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan
UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang
kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha
budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada
sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam
penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju
kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Sumber :
http://rinaldyfirdaus.blogspot.co.id/2012/10/perkembangan-penduduk-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar