Latar
Belakang
Disetiap tahunnya jumlah kendaraan pribadi di
Jakarta meningkat sangat tajam dan sayangnya hal ini tidak diimbangi dengan
pertumbuhan ruas jalan dan perbaikan sistem transportasi sehingga banyak para
pengamat meramalkan bahwa di tahun 2014 atau 2015 nanti Jakarta akan mengalami
kemacetan total yang tidak dapat diatasi lagi. Sebenarnya untuk mengatasi
persoalan ini telah banyak upaya dilakukan, salah satunya Pemerintah
Daerah Provinsi DKI Jakarta telah mencanangkan Program Pengembangan Pola
Transportasi Makro (PTM) DKI Jakarta atau Jakarta Macro Transportation Scheme
(JMaTS) yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Nomor 103 Tahun 2007.
Hal yang cukup memberikan harapan dari usaha
pemerintah adalah perumusan kebijakan pengoprasian busway dimulai dari rapat
kerja antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Komisi D dan Komisi E DPRD
DKI pada Januari 2002. Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan rencananya untuk
menggelar proyek bus khusus tanpa hambatan (TransJakarta). Dalam rapat ini
rencananya, pada September 2002 proyek percontohan busway yang memiliki rute
Blok M-Kota sudah bisa dinikmati publik. Kepala Dinas Perhubungan DKI Rustam
Effendy mengatakan seiring dengan rencana pengoperasian busway, semua trayek
angkutan umum yang melintasi jalur Blok M, Sudirman, Thamrin, sampai Kota akan
dipotong dan angkutan umum selain busway hanya diizinkan untuk mengantarkan dan
mengangkut penumpang dari jalur khusus itu.
Pola Transportasi Makro itu rencananaya juga akan
mengintegrasikan empat sistem transportasi umum lain, yakni Bus Priority (antara
lain busway), Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan Angkutan
Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP). Dan akhirnya revolusi transportasi itu
telah diawali dengan beroperasinya Transjakarta Busway, sejak 15 Januari 2004.
Maka dari itu, salah satu hal yang
penting untuk diperhatikan saat kebijakan transportasi ini bergulir adalah
bagaimana proses implementasinya di lapangan, kendala apa saja yang dihadapi
dan bagaimana pemprov DKI Jakarta menanggulani permasalahan tersebut. Dengan
membandingkan konsep Busway yang sudah diimplementasikan hingga saat ini
terhadap teori kebijakan publik tahap implementasi, diharapkan didapatkan suatu
penjelasan yang tepat untuk memahmi permasalahan, manfaat kemajuan, dan hambatan yang terjadi saat ini.
Inovasi Sistem Pada
Busway
1.
Penggunaan aplikasi
Jakarta Smart City Portal yang bias diunduh
diplay store.
Didalam aplikasi ini kita dapat meliat keadaan
halte, rute jalur, dan posisi busway bisa dipantau secara real time atau
langsung.
2.
Penggunaan on-board
unit (OBU).
Di dalam bus TransJakarta telah di pasang
on-board unit (OBU) yang disediakan oleh Telkom sehingga posisi seluruh bus di
delapan koridor bisa termonitor. Di command center TransJakarta, petugas memanfaatkan
OBU untuk memantau kondisi bus. Kondisi yang bisa dipantau, selain posisi,
adalah nomor bus, arah, hingga kecepatan sehingga memudahkan dalam membuat
keputusan, misalnya untuk pengalihan jalur bila diperlukan. Selain itu, dapat
diketahui bus mana yang kecepatannya tidak stabil, bus mana yang tidak
beroperasi, bahkan di lokasi mana bus menumpuk.
3.
Go-Busway dan Qlue
Transit yang telah bekerja sama dengan aplikasi Go-Jek
Aplikasi Go-Busway dapat menginformasikan
estimasi waktu kedatangan bus transjakarta di tiap halte transjakarta, memesan
layanan Go-Ride dari dan ke halte bus transjakarta yang dipilih. Pengguna
Go-Jek harus meng-update aplikasi ke versi terbaru.
Sementara itu, dengan menggunakan Qlue
Transit, warga bisa mengetahui posisi dan kondisi kepadatan penumpang di dalam
bus serta halte bus transjakarta di seluruh wilayah Jakarta.
Penumpang juga bisa tahu nomor, arah tujuan
bus, hingga kondisi jalan pada saat itu. Pengguna transjakarta bisa memberi
update informasi secara real time atau mengeluhkan pelayanan bus dan halte
transjakarta melalui Qlue Transit. Pada tahap awal, fitur Go-Busway maupun Qlue
Transit baru tersedia dalam versi beta di platform Android dengan live tracking
dari Koridor 1, 2, 6, 8, 9, 10, 11, dan 12.
Adapun Beberapa Pelangaraan pada saat
pengoperasian busway :
1)
Kendaraan roda dua dan roda empat menerobos jalur busway
2)
Pengguna jalan yang menyebrang sembarangan di jalur busway
3)
Pengemudi busway yang
kadang menaikkan penumpang di jalan umum
4)
Pelanggaran oleh parat yang bertugas (membuka portal kepada
pengguna jalan umum) dalam hal ini dilakukan oleh oknum.
Berberapa solusi yang mungkin saja biasa diterapkan
diantarnya :
1)
Meningkatkan kesadaran disiplin lalu lintas (intern)
2)
Pembenahan infrastruktur jembatan penyebrangan orang
3)
Pembenahan infrastruktur jalan umum
4)
Peninggian separator busway untuk memperbaiki tingkat
sterilisasi jalur
5)
Penyemprotan Pylox kepada pelanggar
6)
Gerbang otomatis untuk membuka dam menutup portal saat busway
lewat
7)
Sanksi yang tegas dan konsisten kepada setiap pelanggar baik itu
pengemudi Transjakarta maupun pengguna jalan umum yang melanggar
8)
Meningkatkan pengawasan oleh aparat yang berkesinambungan
Sumber :
- https://purplenitadyah.wordpress.com/2012/05/05/kajian-dampak-pembangunan-jalur-transjakartabusway-terhadap-peningkatan-pelanggaran-lalu-lintas-di-jakarta-2/
- http://smartcity.jakarta.go.id/blog/39/bus-transjakarta-telah-di-pasang-on-board-unit-obu
- http://megapolitan.kompas.com/read/2015/10/28/21191031/Setelah.Luncurkan.2.Aplikasi.PT.Transjakarta.Ingin.Buat.Sistem.Sterilisasi.Busway
Tidak ada komentar:
Posting Komentar